Pondok Pesantren Daarul Haliim Bandung Sosialisasikan Pesantren Ramah Anak

Oleh Unggung Rispurwo, 17/07/2024

FOTO BERSAMA: Para santri pondok pesantren Daarul Haliim usai mengikuti seminar pesantren ramah anak

Bagikan:

75

BERITASAE.ID - CIHANJUANG. Pondok Pesantren Daarul Halim mengadakan seminar, sosialisasi dan Deklarasi "Pesantren Ramah Anak" dengan tema Pesantren Rohmatan Lil Alamin, Penyebar Kasih Sayang Kepada Semesta Alam, pada, Selasa, 16 juli 2024, di Jalan Daarul Halim No. 4 Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Acara yang dihadiri oleh Pimpinan Pesantren Daarul Haiim, KH. Abdul Wahab, Lc., Hj.Hayatillah Wahab sebagai Ketua Yayasan Daarul Halim Al Amin, Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Kabupaten Bandung Barat, H.Tedi Ahmad Junaidi juga beberapa aktivis serta Advokat dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Daarul Haliim yang bekerjasama dengan kantor hukum FRA & Co.Law Firm, Pimpinan Ferdy Rizky Adilya, SH. MH. CLA.


KH. Abdul Wahab menyampaikan bahwa pesantren Daarul Haliim berkomitmen untuk selalu menjaga kasih sayang kepada sesama manusia dan semesta alam  sesuai dengan tema kegiatan, dan pondok daarul haliim akan selalu menciptakan kondisi yang nyaman, aman  bagi siapapun yang bergabung ke keluarga besar kami. 

Pada kesempatan tersebut Bapak H. Tedi Ahmad Junaidi  menyampaikan bahwa  bullying adalah suatu perilaku tindakan yang tidak manusiawi yang bisa mencelakai atau membahayakan orang lain, sehingga berdampak buruk bagi lingkungannya, beliau mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini yang dilakukan pondok pesantren Daarul Haliim dibawah pimpinan Kiyai Abdul wahab, dengan diadakan kegiatan  seperti ini diharapkan makin banyak orang tua yang yakin untuk menitipkan putra – putrinya di pondok pesantren. 

Beliau juga memberikan memotivasi  kepada santri untuk selalu percaya diri sebagai lulusan pesantren karena pesantren kini telah berkembang,  tetapi tetap bisa mempertahankan ke-khas-annya, sehingga sekarang menghasilkan banyak tokoh di negeri ini yang berasal dari pesantren salah satunya adalah Bapak Wapres RI, KH. Ma’aruf Amin.  

Di pesantren selain diajarkan ilmu agama diajarkan juga adab yang berakhlakul karimah yang dicontohkan dan diawasi langsung oleh  Kiai dan para ustadz/ah, sehingga diharapkan akan jauh dari sifat – sifat yang buruk seperti membully, melecehkan dan sebagainya.

Kemudian para aktivis dan Advokat dari tim LBH Daarul Haliim menerangkan bahwa membully itu terbagi menjadi 3 macam yaitu,  secara verbal dari ucapan yang menyakitkan/merendahkan seseorang, secara fisik melakukan tindakan kontak fisik dalam hukuman dan melakukan kekerasan, dan terakhir membully secara sosial yaitu, dengan memusuhi atau memerintah seseorang karena beda RAS dan SARA.  

Berdasarkan KHA (Konvensi Hak Anak) seorang anak memiliki beberapa hak diantaranya, hak untuk hidup, hak untuk tumbuh, hak perlindungan, dan Hak untuk partisipasi, sehingga ini harus dijaga bersama.

Beliau pun menyampaikan beberapa cara menghadapi dan menyelesaikan  pelaku bullying yang mana salah satunya adalah tidak perlu melawan tetapi cukup berani melaporkan ke pengurus bahwa telah terjadi tindakan bullying yang dilihat maupun dirasakan langsung.

Santri sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut dengan cara mengekspresikan melalui gambar dan poster mengenai Anti Bullying di manapun, akhir acara ditutup dengan deklarasi bersama dengan menandatangani petisi dari seluruh civitas  dan santri bahwa Pondok Pesantren Daarul Halim bersikap teguh untuk menolak aksi bullying dan menjaga Pesantren Daarul Haliim yang Ramah untuk Santri.***

Tag: Pondok Pesantren Daarul Haliim Ramah anak Seminar Fra & Co