Oleh Nida Oepi, 31/10/2023
BERITASAE.ID - Gangguan pendengaran pada kelompok lansia yang perlahan mengalami proses degenerasi atau penurunan fungsi, baik otot maupun saraf dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
“Gangguan pendengaran lansia bisa diantisipasi dengan latihan, hidup sehat, pola hidup yang sehat, olahraga yang bagus, makan yang cukup, istirahat cukup Itu semuanya sebenarnya bisa dicegah,” kata guru besar Neuro-Otologist Profesor Universitas Indonesia, Jenny Bashiruddin, Selasa (31 /10/2023).
Ia mengatakan bahwa presbikusis terjadi secara perlahan dan tidak secara spontan menyebabkan kerusakan pendengaran pada lansia, karena itu penting bagi keluarga maupun orang di sekitar menyadari tanda-tanda ketika lansia mulai mengalami gangguan pendengaran.
“Jadi kalau misalnya orang itu tidak menyadari sudah terganggu (pendengarannya), dan dia tidak memeriksa secara rutin, maka bisa saja secara tiba-tiba pendengarannya akan langsung turun drastis,” katanya.
Menurutnya, munculnya kotoran telinga pada lansia terjadi lebih cepat dibandingkan dengan usia muda, sehingga perlu dilakukan pembersihan liang secara rutin dan dengan cara yang tepat.
“Jadi serumen (penumpukan kotoran telinga) pada lansia itu terjadi lebih cepat, mungkin waktu muda cukup setahun sekali, enam bulan sekali, setelah mencapai lansia itu perlu waktu lebih singkat,” ujarnya.
Tanda-tanda lansia mulai mengalami penurunan fungsi pendengaran, kata dia, dapat diamati dari aktivitas sehari-hari. Salah satunya adalah ketika lansia menonton televisi atau mendengarkan musik.
Rekomendasi Artikel
Artikel Terpopuler